DEKAN FEB UNHAS |
Dalam usianya yang mendekati 67 tahun, FEB UH
telah banyak menghadapi dan melewati berbagai tantangan, namun tetap dapat
menempatkan dirinya sebagai fakultas ekonomi dan bisnis yang terkemuka di
Indonesia. Tantangan yang akan dihadapi 5 tahun ke depan tentunya berbeda
dengan tantangan di waktu yang lalu. Di masa lalu tantangan utama adalah
membangun satu institusi di tengah-tengah masyarakat yang sistem kelembagaannya
belum lengkap. Dari segi lingkungan satu hal yang sangat membantu adalah masih
rendahnya tingkat persaingan dari institusi-institusi pendidikan yang serupa,
baik karena masih belum eksis atau kehadirannya yang masih belum kuat.
Tantangan ke depan adalah bagaimana di tengah-tengah meningkatnya persaingan
antara insitusi pendidikan dan pergeseran paradigma ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan ekonomi dan bisnis, FEB UH tetap dapat bertahan sebagai Center of
Excellence yang mampu menyediakan sumber daya manusia bagi Indonesia dalam
berbagai kapasitas – mulai dari pengambil keputusan di pemerintahan, sebagai
profesional di dunia usaha, masyarakat intelektual dan lembaga-lembaga
penelitian non pendidikan di Indonesia,
Visi FEB UH ke depan adalah sebagai fakultas
ekonomi dan bisnis yang terkemuka di Asia Tenggara dan Asia Timur serta
merupakan rumah dan tempat berkarir bagi staf pengajar dan karyawannya dan
mampu menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di dalam dan di luar negeri.
Untuk memenuhi visi tersebut diperlukan keberadaan staf pengajar dan staf
pendukung yang kompeten.
Pendidikan S1
Saat ini ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ekonomi
dan bisnis (ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi) secara konsep mengalami
perubahan pendekatan ke arah studi motivasi dan insentif di balik tingkah laku
manusia. Dalam pendekatan baru ini, ilmu–ilmu tersebut mencoba memasukan
faktor-faktor sosio-ekonomi, politik dan budaya yang sebelumnya banyak
diabaikan. Sementara itu dari segi empiris ilmu ekonomi telah bergeser kearah
rekomendasi kebijakan berdasarkan bukti (eksperimen). Walapun tidak secara
drastis,pergeseran ini membutuhkan penyesuaian pada kurikulum agar program
pendidikan FEB UH tetap relevan di masyarakat.
Sampai saat ini program S1 reguler masih menjadi
basis FEB UH untuk menghasilkan alumni yang produktif yang memberikan sumbangan
nyata bagi kehidupan bangsa. Hal ini juga dapat diamati pada tingkat UH,
walaupun visi jangka panjang UH.Secara umum, target untuk pendidikan S1 sampai
4 tahun mendatang adalah mencapai keseimbangan baru antara konsep/teori dengan
studi empris/studi kasus/lab dengan pengurangan porsi teori dan konsep yang
mengarah ke spesialisasi/kekhususan tertentu dan penambahan waktu mata kuliah
inti untuk analisis dunia nyata (deep core generalistwith limited
specialization). Penekanan dilakukan pada analisis masalah praktis yang
menuntut pembuatan laporan atau makalah pendek.Halini mencerminkan paradoks
dari proses globalisasi, ketika permintaan menjadi semakin sering berubah dan
beragam maka untuk menjaga agar sumber daya manusia mempunyai daya adaptasi
tinggi, penguasaan ilmu-ilmu dasar perlu diperdalam, spesialisasi yang
berlebihan pada tingkat awal hanya akan membuat proses keusangan (obsolence)
cepat terjadi.
Bagi mahasiswa yang berbakat dan ingin
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, menjadi staf pengajar atau
ingin memperoleh ilmu yang lebih tinggi dapat mengikuti kelas kehormatan (honored
class/program) yang akan bermuara pada suatu makalah atau esai ilmiah,
yang akan menjadi syarat kelulusan sarjana. Pada kelas kehormatan ini bobot
konseptual atau teoritis akan lebih diperkuat. Kelas ini juga akan membekali
mahasiswa dengan beberapa mata ajaran tingkat lanjut yang akan meningkatkan survivability
apabila yang bersangkutan melanjutkan pendidikan ke universitas-universitas
terbaik di AS, Eropa, Australia, Jepang dan lain-lain.
Program Internasional
Program internasional adalah jawaban langsung
terhadap tingginya permintaan masyarakat untuk jasa pendidikan yang bernuansa
internasional. Segmen pasar ini terdiri dari para orang tua yang
mengirimkan anaknya ke Australia, AS dan lain-lain. Kunci dari keberhasilan
program adalah kerjasama dengan universitas yang cukup terkemuka. Yang harus
dihindari adalah kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri yang berkualitas
marginal. Pemilihan dosen harus selektif tidak hanya yang dapat berbahasa
Inggris tetapi juga mengerti baik popular culture maupun academic
culture di negara mitra kerjasama. Hal ini perlu mendapatkan perhatian
karena seringkali mahasiswa yang mendaftar bersifat kosmopolitan yang pernah
mempunyai pengalaman luar negeri baik karena ikut orang tua atau sebab yang
lain. Kurikulum ditekankan pada mata kuliah inti yang memungkinkan mereka tidak
sekedar survive tapi lulus dengan baik di negara asing yang menjadi
mitra.
Pasca Sarjana
Program pasca sarjana di FEB UH untuk jenjang S2
dapat dibedakan menjadi jalur profesi dan jalur akademis. Walaupun dalam
prakteknya perbedaaan antara keduanya seringkali berwarna abu-abu pada
prinsipnya jalur akademis lebih difokuskan untuk menghasilkan tenaga ekonomi
dan bisnis yang handal dan mempunyai kemampuan analisis untuk melakukan
penelitian ekonomi dan bisnis. Sementara jalur profesi lebih ditekankan pada
aplikasi teori-teori ekonomi dan bisnis di dunia praktek termasuk pada
pengambilan keputusan. Program yang termasuk dalam jalur profesi adalah
Magister Manajemen (MM-UH), Magister Akuntasi and Profesi (MAKSI-UH), sementara
yang termasuk jalur akademis adalah program S2 Ilmu Ekonomi, program S2 Ilmu
Managemen dan S2 Ilmu Akuntansi.
Situasi pasar menunjukkan bahwa program jalur
profesi merupakan program pendidikan yang merupakan money maker.
Sesuai dengan kaidah ilmu ekonomi dan bisnis, hal ini menunjukkan situasi
excess normal profit. Adalah lumrah jika situasi ini mengundang
berkembangnya program jalur profesi dari fakultas ekonomi lain baik dari
perguruan tinggi negeri maupun swasta. Dari segi lokasi persaingan ini tidak
terlalu menjadi masalah bagi FEB UH. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah
adanya kelas-kelas jauh dari perguruan tinggi negeri lain di luar
Jakarta.Selama fenomena ini menunjukkan adanya ekses permintaan untuk
pendidikan jalur profesi, posisi S2 jalur profesi FEB UH masih tidak terlalu
pengaruh. Keunggulan kelas jauh perguruan tinggi negeri lain sampai saat ini
mungkin adalah dari segi pricing. Kami menjaga mutu program dengan
perencanaan kurikulum yang tepat, pemilihan dosen yang berkualitas serta,
menjaga disiplin waktu kuliah.FEB UH juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
yang bersifat reputational building seperti seminar nasional dan
internasional.
Otonomi daerah membuka peluang untuk memperluas
pasar program S2 jalur profesi khususnya MPKP. Otonomi daerah pada tingkat
kabupaten membutuhkan perencana ekonomi yang terlati untuk membuat kebijakan
ekonomi lokal yang memperhitungkan daya saing daerah. Saat ini FEB UH tidak
membuka kelas jauh. Namun dengan memanfaatkan teknologi distance learning
ada peluang untuk memperluas pasar dengan meminimumkan kewajiban berkuliah
secara fisik di kampus (minimum residential requirement).
Menurut regulasi,program S2 jalur akademis lebih
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan pelitian pada tahap menengah
selain penekanan pada pemahaman konseptual/teoritis. Dalam prakteknya batas
antara S2 jalur akademis dan jalur profesi menjadi kabur karena S2 jalur
akademis juga diminati oleh kaum praktisi, selain karena memang biaya
sekolahnya juga lebih rendah. Secara umum hal ini tidak menjadi terlalu masalah
karena pembedaan antara program yang mengemban tugas pengembangan ilmu,serta
program yang berorientasi profesi lebih merupakan tugas program pendidikan
jenjang S3. Di FEB UH secara resmi semua program S3 yang ada adalah jalur
akademis.
Harus diakui sampai saat ini belum ada riset
dasar yang dihasilkan oleh program S3. Penelitian disertasi baru pada taraf
menguji teori-teori yang dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi dan bisnis asing
dengan data Indonesia. Masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk sampai ke
taraf universitas riset yang ideal di mana tumpuan kurikulum adalah hasil-hasil
penelitian staf pengajar/mahasiswa pasca sarjana baik secara teoritis maupun
empiris. Yang menjadi hambatan adalah sumber dana dan kemampuan abstraksi
matematik. Untuk sumber dana barangkali sangat sedikit pihak yang berminat
membiayai penelitian dasar. Sinergi melalui kelas khusus di mana dosen inti
penelitian dapat mempresentasikan hasil penelitiannya di program S3 akan
membantu proses cross-fertilization bagi kedua belah pihak.
Prinsip utama yang kamianut adalah menjaga
keunggulan kompetitif FEB UH sebagai institusi pendidikan di tengah persaingan
global (dari dalam dan luar negeri) tanpa melupakan pencapaian diri (self-actualization)
melalui jenjang karir yang transparan yang bermuara pada kesejahteraan welfare
dari stakeholdernya. Kami berusaha untuk tidak menjadi institusi kelas
dua yang semata-mata hanya menghasilkan produk-produk masal kelas dua, namun
kami akan berjuang untuk menjadi instirusi yang mumpuni dan diperhitungkan di tingkat
Asia. Secara pribadi saya percaya bahwa sampai saat ini FEB UH masih merupakan
fakultas ekonomi dan bisnis nomor satu di tanah air (didukung oleh statistik
dari situs REPEC). Akan tetapi menengok pengalaman banyak institusi pendidikan
dan ketatnya persaingan, serta memahami bahwa, yang disebut sebagai keunggulan
selalu bersifat dinamis dan jika tidak dipertahankan dapat berubah, maka kami
tetap selalu menjaga dan melakukan perbaikan untuk yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar